Table of contents
7 Kesalahan Desain Website Harus Diperbaiki untuk UX Lebih Baik - Dalam era digital saat ini, desain website bukan sekadar soal tampilan visual. Desain yang efektif harus mampu menyajikan informasi dengan jelas, memudahkan navigasi, serta menciptakan pengalaman pengguna (User Experience/UX) menyenangkan. Sayangnya, banyak pemilik situs masih mengabaikan prinsip dasar desain sehingga berdampak langsung terhadap UX maupun performa bisnis. Artikel ini mengulas tujuh kesalahan desain website paling umum harus segera diperbaiki untuk meningkatkan pengalaman pengguna secara menyeluruh.
Navigasi Rumit dan Tidak Konsisten
Navigasi adalah peta yang membimbing pengguna menjelajahi sebuah website. Jika navigasi terlalu rumit, tidak konsisten antar halaman, atau menggunakan istilah membingungkan, pengguna akan merasa tersesat bahkan pada akhirnya meninggalkan situs.
Solusi: Terapkan struktur navigasi sederhana, logis, juga intuitif. Menggunakan menu drop-down secara selektif sehingga pastikan setiap item navigasi mencerminkan isi konten secara akurat. Tambahkan fitur pencarian untuk membantu pengguna menemukan informasi lebih cepat.
Kecepatan Loading Lambat
Studi menunjukkan bahwa 40% pengguna akan meninggalkan situs jika waktu loading lebih dari tiga detik. Kecepatan memuat halaman lambat bukan hanya merusak UX, tetapi juga berdampak negatif pada SEO dan tingkat konversi.
Solusi: Optimalkan elemen media seperti gambar dan video. Gunakan teknik kompresi file, aktifkan caching, serta pilih penyedia hosting berkualitas tinggi. Audit performa situs secara berkala dengan tools seperti Google PageSpeed Insights atau GTmetrix.
Desain Tidak Responsif di Perangkat Mobile
Lebih setengah trafik/lalu lintas internet global mempunyai referensi dari penggunaan pada perangkat mobile. Sayangnya, masih banyak website yang tidak dioptimalkan untuk tampilan layar kecil. Hasilnya, pengguna harus bisa memperbesar ataupun menggulir secara horizontal untuk membaca konten.
Solusi: Pergunakan desain responsif secara otomatis sehingga menyesuaikan layout dengan ukuran layar perangkat. Lakukan juga uji coba tampilan pada berbagai perangkat maupun browser guna memastikan konsistensi juga kenyamanan akses.
Baca juga: Cara Membuat Website Blog Pribadi Profesional
Tampilan Visual Berlebihan
Elemen visual seperti animasi, banner berkedip, atau pop-up terlalu sering justru dapat mengganggu fokus pengguna. Terlalu banyak distraksi visual menurunkan keterlibatan pengguna memiliki dampak mengalihkan perhatian dari konten utama.
Solusi: Pergunakan elemen visual dengan tujuan jelas sehingga mendukung isi konten. Hindari menggunakan animasi tidak perlu selanjutnya batasi jumlah pop-up agar tidak mengganggu alur pengguna saat browsing.
Struktur Konten Tidak Jelas
Konten tidak memiliki struktur logis, tanpa pembagian heading atau subheading, membuat pengguna kesulitan dalam mencerna informasi. Mereka cenderung cepat kehilangan minat sehingga berpindah ke situs lain yang lebih mudah dibaca.
Solusi: Bangun hierarki informasi secara jelas. Mempergunakan heading (H1–H3) untuk memisahkan bagian penting, paragraf pendek, serta bullet points untuk mempercepat pemahaman. Berikan white space cukup sehingga meningkatkan kenyamanan visual.
Tipografi Sulit Dibaca
Font yang terlalu kecil, kontras warna rendah, ataupun jenis huruf dekoratif dapat menurunkan kenyamanan membaca. Hal ini mengakibatkan pengguna cepat lelah dan meninggalkan halaman sebelum selesai membaca.
Solusi: Pilih jenis huruf profesional namun mudah dibaca, seperti sans-serif. Pastikan ukuran font minimum 16px untuk teks utama. Pergunakan warna teks dimana memiliki kontras cukup terhadap background sehingga memastikan keterbacaan maksimal.
Call to Action (CTA) Lemah atau Tidak Ada
Setiap website memiliki tujuan, apakah itu menjual produk, mengumpulkan leads, atau mengarahkan pengunjung ke halaman tertentu. Namun tanpa CTA secara jelas, pengguna tidak akan tahu apa langkah selanjutnya diharapkan.
Solusi: Letakkan CTA pada posisi strategis, seperti di bagian atas (hero section), tengah konten, dan akhir halaman. Pergunakan kata-kata secara langsung sekaligus mengarahkan, seperti "Daftar Sekarang", "Coba Gratis", ataupun "Hubungi Kami". Pastikan tombol CTA tetap harus menonjol secara visual agar mudah ditemukan.
Kesimpulan
Desain website yang efektif harus mampu menjembatani kebutuhan pengguna juga tujuan bisnis. Dengan menghindari tujuh kesalahan desain website umum di atas, pemilik website dapat menciptakan pengalaman pengguna lebih baik, meningkatkan interaksi, serta memperkuat kredibilitas online. Evaluasi maupun pembaruan desain secara berkala sangat dianjurkan, karena preferensi pengguna juga tren UX selalu berkembang.
Ingatlah bahwa UX bukanlah hasil akhir, melainkan proses berkelanjutan yang membutuhkan perhatian, data, dan penyesuaian. Semakin baik UX disajikan, semakin besar peluang untuk meraih kesuksesan digital.